Para wanita dewasa, sepertinya masih
“alergi” dengan yang namanya alat kontrasepsi. Hambatan baik berupa agama,
adat, dan alasan ekonomi menjadi pemicu minimnya kepesertaan pasangan usia
subur (PUS) untuk menggunakan alat penjarang kehamilan ini. Padahal,
kontrasepsi memiliki kegunaan yang amat banyak. Tidak hanya untuk menunda
kehamilan, tetapi dapat digunakan untuk mengatasi siklus haid tidak teratur,
mengurangi angka kelahiran, kehamilan yang tidak diinginkan, dan kematian ibu
saat persalinan. Dengan begitu,pada akhirnya menjaga keseimbangan populasi dan
mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
Pengetahuan
pasutri terhadap kesehatan reproduksi masih rendah. Adapun yang menyedihkannya
lagi, tidak berkorelasi secara signifikan dengan tingkat pendidikan pada
umumnya. Meskipun pendidikan orang tersebut sudah S-2, pengetahuan kesehatan
reproduksinya belum tentu lebih baik, karena itu, memengaruhi pola penerimaan
dia terhadap pentingnya penggunaan alat kontrasepsi. Selain itu, budaya
patriarki masih kental dianut masyarakat Indonesia. Setiap pengambilan keputusan
apa pun dalam rumah tangga mesti sepengatahuan dan seizin sang suami. Meskipun
sebenarnya pengetahuan kaum pria mengenai penggunaan alat kontrasepsi juga
belum memadai.
Jadi, kaum
wanita di Tanah Air masih kurang berdaya. Sementara, inisiatif kaum prianya
dalam menggunakan kontrasepsi masih rendah. Beda dengan di negara Barat yang
posisi pria suami dan istri yang sama tinggi, perdebatan penggunaan kontrasepsi
didiskusikan secara berdua. Setiap macam alat kontrasepsi memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing. IUD (Intrauterine Device) atau biasa
disebut spiral, misalnya, hanya dipasang satu kali dan dapat bertahan hingga
bertahun-tahun lamanya. Namun, metode IUD ini sering kali menimbulkan gangguan
keputihan dan nyeri saat menstruasi. Sementara, pil KB bisa membuat menstruasi
teratur, menambah jumlah darah menstruasi. menghilangkan nyeri dan mengurangi
PMS (premenstrual syndrome) serta tulang tidak keropos. Adapun
kekurangannya, pil KB rutin diminum setiap hari sehingga agak merepotkan. Untuk
pilihan implan atau susuk KB, alat kontrasepsi ini mudah, nyaman, dan bertahan
lama. Kerugiannya, kadang timbul vlek
usai pemakaian sehingga mengganggu saat berhubungan suami-istri. Dalam
menentukan kontrasepsi apa yang dipakai, di samping efektif mencegah kehamilan,
pilih yang mempunyai manfaat lain. Misalnya yang mudah dipakai, nyaman, tidak
mengganggu kesehatan, dan tidak membuat tulang keropos. Yang paling penting,
tujuannya dulu mau apa. Apa hanya menunda kehamilan, menjarangkan jumlah anak,
agar menstruasi teratur, atau ingin selamanya tidak punya anak lagi.
Masing-masing alasan punya jenis kontrasepsi sendiri-sendiri.