Menonton film porno mungkin sudah hal yang sangat bisa
bagi seorang pria, tetapi kebanyakan wanita sangat jarang menontonnya. Kenapa
wanita tidak pernah menghabiskan waktu berjam-jam mengotak-atik internet untuk
mencari film porno seperti pria? Apakah wanita diam-diam menonton film porno
ketika pasangannya tidak ada? Kenapa film porno begitu mudah membuat pria
bergairah tetapi tidak menarik bagi wanita?
Film porno mementingkan unsur visual
Kebanyakan film porno ditujukan bagi penonton pria.
Gairah pria sangat mudah timbul hanya dengan melihat, sedangkan gairah pada
wanita lebih bisa dibangkitkan dengan aspek emosional. Karena itulah mengapa
pada beberapa film porno yang dibuat untuk wanita atau pasangan lebih
mengandalkan alur cerita, daripada serentetan aksi seks hardcore.
Bagi wanita, lebih penting jika aksi seks berada dalam konteks cerita yang lebih panjang. Dalam kebanyakan film porno, pemanasan adalah konsep yang asing dan biasanya sang aktor langsung masuk ke tahapan seks (bahkan sering yang ekstrim).
Bagi wanita, lebih penting jika aksi seks berada dalam konteks cerita yang lebih panjang. Dalam kebanyakan film porno, pemanasan adalah konsep yang asing dan biasanya sang aktor langsung masuk ke tahapan seks (bahkan sering yang ekstrim).
Artis film porno jelek-jelek
Satu-satunya bagian terpenting dari tubuh seorang pria
dalam kebanyakan film porno adalah penis pria tersebut. Kemungkinan karena
inilah sangat jarang aktor pria yang menarik di film porno yang langsung menuju
inti. Kenyataannya, aktor film porno kebanyakan bertampang lumayan tidak
menarik. Pada bagian aktrisnya, sangat sedikit wanita bisa tertarik pada
pemandangan badan yang kurus, dada bebas hasil operasi, berambut pirang dengan
bibir yang disuntik kolagen yang banyak dijumpai di kebanyakan film porno.
Film porno mudah ditebak alur ceritanya
Para wanita sangat tidak bisa menoleransi situasi yang
sudah begitu bisa ditebak dalam film porno. Yang ada, seringnya yaitu
menampilkan cerita tentang orang-orang yang melakukan hubungan seks tetapi sama
sekali tidak suka sama lain. Pemandangan "masuk dan keluar" yang ada
mungkin sudah cukup bagi pria, tetapi wanita akan lebih tertarik pada
karakter-karakter yang benar-benar saling menyukai. Memang benar tidak mungkin
mengharapkan penampilan sekaliber para artis Oscar di dalam film porno, tetapi
tentunya adanya kemampuan akting tetap diperlukan di sini.
Film porno itu merendahkan
Banyak sekali hal yang ada di pornografi yang dianggap
wanita sebagai hal yang merendahkan atau menjijikkan. Patut diakui kalau ada
banyak hal yang ada dalam film porno, yang mana wanita tidak akan pernah
mengizinkan pasangannya untuk mencobanya di kehidupan nyata. Kebanyakan wanita
tidak bisa menikmati beberapa variasi seks aneh seperti facial, anal seks yang
kasar, oral seks dengan banyak orang dan aksi seks hardcore lainnya yang sering
terlihat dalam film porno pada umumnya.
Film porno itu murahan
Wanita tidak terbiasa menunjukkan sisi seksualitasnya
seperti pria. Karena takut disebut murahan, banyak wanita ragu-ragu untuk
menunjukkan gairah seksualnya atau mengakui mendapatkan kesenangan dari hal-hal
seperti pornografi. Seperti yang sudah terlihat, ada beberapa bagian dalam
kebanyakan film porno yang tidak sesuai dengan sisi seksualitas kebanyakan
wanita. Hal inilah yang menyebabkan kenapa wanita tidak suka menonton film
porno. Jika pria ingin mengetahui apa yang disukai dan yang bisa membangkitkan
gairah dari pasangannya, mungkin pria harus menemukan sesuatu yang lain untuk
ditunjukkan di layar televisi